Bila mak kata dia teringat, kita jawab kita sibuk sangat.
Bila ayah kata dia rindu, kita jawab nantilah hujung minggu.
Bila mak minta kita pulang, kita jawab kita belum lapang.
Bila ayah minta kita singgah, kita jawab kerja kita belum selesai.
Bila hati kita terguris, kita kata “Mak memang tak pernah faham”.
Bila hati kita terhiris, kita kata “Ayah memang tak ambil kisah”.
Tetapi:
Bila hati mak kita terguris, mak kata “Tak apa, dia masih muda”.
Bila hati ayah kita terhiris, ayah kata “Tak apa, belum sampai akalnya”.
Bila kita menagis tanda lapar, mak berlari bagai hilang kaki.
Bila kita merintih tanda derita, ayah bersengkang mata bagaikan tiada lena.
Bila kita sedih kerana gagal, mak setia membekalkan cekal.
Bila kita pilu kerana kecewa, ayah teguh berkata dia tetap bangga.
Bila ayah kata dia rindu, kita jawab nantilah hujung minggu.
Bila mak minta kita pulang, kita jawab kita belum lapang.
Bila ayah minta kita singgah, kita jawab kerja kita belum selesai.
Bila hati kita terguris, kita kata “Mak memang tak pernah faham”.
Bila hati kita terhiris, kita kata “Ayah memang tak ambil kisah”.
Tetapi:
Bila hati mak kita terguris, mak kata “Tak apa, dia masih muda”.
Bila hati ayah kita terhiris, ayah kata “Tak apa, belum sampai akalnya”.
Bila kita menagis tanda lapar, mak berlari bagai hilang kaki.
Bila kita merintih tanda derita, ayah bersengkang mata bagaikan tiada lena.
Bila kita sedih kerana gagal, mak setia membekalkan cekal.
Bila kita pilu kerana kecewa, ayah teguh berkata dia tetap bangga.
Sama kah luahan itu untuk setiap anak??? (-_-)
No comments:
Post a Comment